Senin, 30 Januari 2012

Tak Sampai Pada Hatam.

ya kembali pada subuh, saat semua terlelap dalam tidur dan mimpi harus kembali usai, sekli lagi itu hanya mimpi. "percayalah sebetulnya kita ditakdirkan untuk menjadi orang yang besar" kalimat itu kusampaikan berulang kali untuk meyakinkan mereka pada acara TA'ARUF Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta 26-29 januari 2012 di Carita. hidup ini memang singkat kawan, maka jika kita gunakan hal singkat ini dengan sesuatu yang kecil apalah arti dari sebuah cita-cita, adakah hasil dari pengorbanan, pengorbanan memang tidak bisa dihitung untung dan rugi, pengorbanan baiknya diberikan begitu saja penuh ketulusan atau apapun namanya, tapi sadarkah bahwa semuanya dari pengorbanan pasti tersimpan tujuan. seperti sebuah pertanyaan dari kawanku, lebih mudah mana? membersihkan kerikil tajam dijalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka, lebih mungkin mana? mensterilkan kuman disetiap ruangan, atau memperkuat daya tahan tubuh, itu semua adalah mengenai pilihan dan setiap pilihan tentu ada sesuatu yang dituju, sekali lagi maka untuk menjadi orang besar membutuhkan pengorbanan yg besar, sekalipun harus membersihkan kerikil tajam dijalanan atau  memakai sepatu agar kaki tidak terluka.

seperti yang berkesudahan
kau memang bukan milikku tapi kau selalu buat aku cemburu
tidak sakit namun rasanya indah
jelas aku tidak pernah kenal siapa pemantikmu
hanya ku tahu bahwa kau memang sudah dimiliki
tapi bagiku itu bukanlah masalah
suka atau tidak...
mengerti atau tidak
menerima atau tidak
kepastiannya adalah aku senang kau ada bahkan bisa kupandang
kitapun duduk satu jok dimobil itu saat kembali pulang menuju ciputat
memang aku tawarkan kau untuk duduk satu jok denganku lalu kaupun mengangguk tersenyum
kini kau begitu dekat namun tak tersentuh
sungguh aku suka dengan wangi mu........
bersambung....


Arif Zaenal, 31 jan 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar