Rabu, 05 September 2012

Tanya si penghuni

Apakah ini namanya,hujan tak kunjung turun,sementara air dalam ember kamar madi hanya kian beberapa gayung,bahkan gelas kotor bekas kopi semalam ku cuci dengan air galon,oo apakah ini namanya aku hendak membuat secangkir kopi tapi airku habis dipake untuk mencuci gelas yg ini,andai aku sedang berada disebuah kampung yang terdapat banyak mata air disana,hulu-hulu cai mengalir bersatu menyatu dan bermuara di satu arah,mungkin untuk membuat kopi saja aku tidak harus membeli air, sementara sekarang tanah ini begitu kering,bahkan berdebu,akupun susah untuk menghirup udara segar,bagaimana nanti nasib anak cucuku,aku bercerita kepada mereka tentang sungai dan hulu-hulu cai,apakah mereka akan tau,apa itu sungai,apa itu hulu cai, mungkin mereka hanya tau dalam cerita, lihat,,,lihat saja sekarang bgmn sungai-sungai yg sudah hitam tercemar,nyatanya itu bukan sungai,tapi solokan yg yang lebarnya seperti sungai,aku tak ingin bertanya kenapa hujan tak kunjung turun,akupun tak hendak menyalahkan kenapa airnya kering,aku hanya mencari pohon-pohon yg kian merata dg tanah,aku mencari dimana mereka,tempat untuk berteduh,tempat bermain anak2 kecil,dan membaca buku dibawahnya,,oh dimanakah pepohonan itu,nah pertanyaan bodoh kembali muncul,akupun geli pada diri sendiri,padahal untuk mencari pepohonan tinggal pergi saja kehutan,bertanya lalu kujawab sendiri,,,hmmmm,,,tapi tetap saja aku heran,disekitar sini knp tidak ada pohon,pikirku jika ada pohon disekeliling rumah,mungkin sember air bisa di dapat (jawaban ttg aku tidak menyalahkan knp tak turun hujan).oh apakah ini namanya,,tuhan andai kami lalai untuk menjaga bumiMU,cepat karuniai kami kesadaran,sebelum kau timpakan bencana yg lebih dahsyat,,,tuhan,,kami bermohon,hanya kepadaMU hidup dan mati kami,bimbing kami dengan caraMU...






Salam sakti.

Ciputat, 5 sep,2012..